Inter: preseden dengan Porto dan dengan Portugis pada umumnya

Jorge Costa e Adriano in uno dei precedenti tra Inter e Porto

Porto, lawan Inter berikutnya di Liga Champions, adalah salah satu tim paling berpengalaman di kompetisi kontinental teratas di antara mereka yang tidak dianggap “top”.

Namun, tim Portugal memiliki kesamaan dengan Nerazzurri yaitu memenangkan Liga Champions dalam dua puluh tahun terakhir, dan selalu berkat pelatih yang sama: José Mourinho, yang menguduskan dirinya sebagai pelatih internasional bersama Porto.

Preseden antara Inter dan Porto

Pertandingan yang dimainkan: 4Kemenangan Inter: 2Seri: 1Kemenangan Porto: 1Gol Inter: 6Gol Porto: 5

Inter menghadapi Porto untuk pertama kalinya saat mereka menjadi juara Eropa, yatim piatu oleh Mourinho dan dilatih oleh José Couceiro, di babak 16 besar Liga Champions 2004-2005.

Leg pertama di Estadio do Dragao berakhir 1-1, dengan gol dari Oba-Oba Martins untuk tim Nerazzurri yang dilatih oleh Roberto Mancini dan gol penyama kedudukan dari Ricardo Costa dari Portugal. Kembalinya ke San Siro menampilkan pemain bintang mutlak, yaitu Adriano: sang Kaisar menandatangani hat-trick dengan kaki kirinya yang eksplosif yang membuat Inter lolos dari babak tersebut dan menyingkirkan Dragons, yang mengakhiri kartu waktu dengan sia-sia gol oleh Jorge Costa dalam pertandingan yang berakhir 3-1.

Di musim berikutnya, terjadi double-header baru antara Inter dan Porto, kali ini di babak penyisihan grup. Di Oporto adalah Dragons, kali ini dilatih oleh Co Adriaanse, yang menang 2-0 berkat gol bunuh diri oleh Marco Materazzi yang membelokkan umpan silang dari Bosingwa ke gawang dan tembakan dari jarak jauh oleh Benni McCarthy. Di Milan, bagaimanapun, tim asuhan Roberto Mancini yang unggul, berkat dua gol dari Jardinero Julio Cruz, yang mengambil alih dalam setengah jam terakhir dan mampu membalikkan keunggulan Portugis yang ditandatangani oleh Hugo Almeida.

Preseden Inter dengan tim Portugal

Pertandingan: 19Inter menang: 10Seri: 5Kalah: 4

Selain Porto, Inter juga sering bertemu dengan tim Portugal lainnya di ajang piala Eropa: lawan Lusitan yang paling sering bertemu dengan Nerazzurri adalah Sporting dari Lisbon: 6 pertandingan dengan keseimbangan 3 kemenangan, 2 seri dan 1 kekalahan . Pertemuan dua leg pertama adalah semifinal Piala UEFA pada tahun 1991, hasil imbang 0-0 di Lisbon dan kemenangan 2-0 di Milan. Skor yang persis sama di babak penyisihan Liga Champions pada musim panas 2002, di mana Cristiano Ronaldo yang masih sangat muda melakukan debut profesionalnya, sedangkan pada tahun 2006 kedua tim bertemu di grup Liga Champions, keduanya memenangkan pertandingan kandang 1-0.

Sebaliknya, 3 pertandingan dimainkan melawan Benfica, salah satunya bersejarah: pada tanggal 27 Mei 1965, dalam kabut San Siro yang diterangi oleh lampu-lampu terkenal yang dinyanyikan oleh De Gregori, Grande Inter asuhan Helenio Herrera mengalahkan tim Lusitanian 1-0 berkat sebuah gol oleh Jair menyusul assist oleh Sandro Mazzola dan dengan demikian menaklukkan Piala Eropa kedua berturut-turut.

Kedua tim kemudian bertemu lagi di babak 16 besar Piala UEFA tahun 2004: bermain imbang 0-0 di Lisbon, Nerazzurri menang 4-3 di Milan

Ada 4 pertandingan yang dimainkan melawan Boavista, dengan keseimbangan 1 kekalahan, 1 seri (keduanya di babak pertama Piala UEFA tahun 1991) dan 2 kemenangan (leg kedua babak 16 besar Piala UEFA tahun 1996), sedangkan 2 saat melawan Vitoria Setubal, di babak 16 besar Piala UEFA tahun 1972: kemenangan Portugal 2-0 di Setubal, Nerazzurri sukses di Milan 1-0 yang karenanya memutuskan tersingkirnya tim Milan.

Author: Logan Carter